UMKM di Bali Jual Makanan Tradisional dengan Sistem Sukarela

Sabtu (12/08/23) Seorang Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) kuliner di Desa Les, Kabupaten Buleleng, Bali, bernama Gede Yudiawan menjual masakan khas Pulau Dewata dengan sistem pembayaran sukarela.
Yudiawan sapaan akrabnya mengungkapkan bahwa ia tidak menetapkan harga, tujuannya yaitu agar pengunjung tidak memiliki ekspektasi yang tinggi tetapi supaya mereka merasakan dan mencicipi makanannya.
“Kalau ada satu sampai enam orang tamu, kami sukarela, jadi silakan berdonasi,” Ungkap Yudiawan pengusaha UMKM.
Pria beranak tiga ini, bekerja sebagai koki selama 20 tahun, mengelola toko Dapur Bali Moela di kampung halamannya, yang dibuka sejak pandemi COVID-19 sekitar tahun 2021 dan masih bertahan hingga saat ini.
“Awalnya saya bekerja sebagai chef di sebuah restoran di Kuta, Kabupaten Badung, namun harus berhenti karena dampak pandemi COVID-19. Selama pengoperasian ditempat ini tidak memberikan daftar menu karena menyesuaikan dengan hasil tangkapan dan bahan bumbu yang tersedia,” Ungkap Yudiawan.
Yudiawan juga menyampaikan bahwa harga makanan tidak ditampilkan serta ada beberapa macam menu makanan yang sebagian besar merupakan olahan ikan laut, termasuk lawar gurita atau campuran kelapa dan sayuran serta gurita bumbu Bali.
“Selain itu, ada sate ikan, sate lilit dan olahan hasil laut lainnya hasil tangkapan nelayan dan bahan alami yang diperoleh dari desa setempat,” Ujar Yudiawan.
Berbagai menu yang diolah Yudiawan, namun sama sekali tidak dicantumkan pada daftar menu, dan nyatanya penjualan tetap berjalan dengan lancar dengan sistem yang ada.
“Diperlukan reservasi, tidak ada menu di sini. Apa yang ada hari ini, bahan apa, ini yang saya masak jadi saya tidak peduli. Saya tidak ingin ada di menu.” pungkasnya. (sev)
Reporter: Sevty Ervinayanti