Informasi

Sumber Karmo Hidupi masyarakat Wonogiri Saat Musim Kemarau

ruangdesacenter.com – Masyarakat Wonogiri di wilayah selatan masih menggunakan cara lama untuk mendapatkan air minum bersih setiap musim kemarau. Senin (23/10/23) Mereka mengambil air dari sungai, kemudian berjalan pulang dan membawa bak yang berisi air.

Salah satu daerah yang masyarakatnya masih bergantung pada sumber air diantaranya ada Desa Pelem, Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito. Mereka mencari makan di sumber air di desa bernama Sumber Karmo.

Sarinah salah satu warga Pelem yang tinggal di Sumber Karmo yaitu daerah yang terkenal dengan sumber air populer dan kualitasnya baik. Sarinah mengungkapkan bahwa hingga saat ini, Wonogiri bagian selatan dikenal sebagai daerah yang sulit mendapatkan air bersih. Sebagian dari mereka masih bergantung pada air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sedangkan pada musim kemarau, mereka harus membeli air dari truk tangki.

“Mau musim hujan atau kemarau, mata air ini selalu ada, karena memang kualitas airnya bagus,”ungkap Sarinah warga Pelem.

Sarina juga mengatakan bahwa hingga saat ini dirinya dan warga Pelem lainnya masih bergantung pada air hujan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Air hujan yang turun mereka tampung dalam tangki dan digunakan saat musim kemarau. Selain itu ia juga membeli air dari truk tangki. Harga mobil tangki air Rp 150.000.

“Air hujan dan air tangki untuk mencuci dan mandi. Kalau untuk minum dan memasak diambil dari sumber ini karena lebih bersih,”Sarinah jelasnya.

Wijiati juga merupakan warga Pelem turut mengungkapkan bahwa Sumber Karmo telah lama menjadi sumber utama pasokan air. Sejak kecil, sumber daya ini sudah ada dan masih digunakan sampai sekarang. Saat musim kemarau, debit air di Sumber Karmo berkurang. Ia dan warga lainnya harus bersabar saat mengisi tangki air.

“Biasanya kalau mongso kelimo mati, itu ujian (airnya), yang ini sudah masuk mongso kelimo, Insya Allah tidak mati,” kata Wijiati warga Pelem.

Wijiati dan perempuan lain di Desa Pelam setiap hari mengambil air. Jarak sumber air dengan rumah penduduk sangat berbeda. Tapi tidak lebih dari satu kilometer. Ada warga dusun tetangga, Dusun Petir juga mendapat air dari Sumber Karmo. Jaraknya sekitar satu kilometer.

“Jumlah jerigennya bervariasi. Ada dua sampai empat perhari mereka mengangkutnya dari satu sisi ke sisi lain,” Pungkas Wijiati. (Sev)

Reporter: Sevty Ervinayanti

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close