Opini

Public Speaking: Jalan Generasi Z Menuju Percaya Diri dan Sukses

Generasi Z adalah generasi pertama yang lahir saat sudah tersedianya internet bukan lagi masa pergantian dari teknologi menuju internet, generasi Z disebutkan terjadi pada anak yang lahir di tahun kelahiran 1995 hingga 2010, digitalisasi berbagai aspek mengiringi pertumbuhan dan perkembangan pada generasi Z. Pada masa ini, anak-anak mampu mengakses informasi dengan lebih mudah serta cepat. Banyak istilah untuk penyebutan pada generasi Z salah satunya adalah generasi internet.

Generasi Z memiliki pola pikir yang komprehensif dan toleran terhadap perbedaan. Namun, sulit memahami diri yang menjadikan individu kurang percaya diri akan kemampuan yang dimiliki serta bimbang dalam membuat suatu keputusan.[1] Karena mayoritas dari generasi Z lebih senang berkomunikasi dan berinteraksi melalui sistem online atau dalam jaringan dengan gadget yang dimiliki dibanding berkomunikasi langsung secara tatap muka.

Akibat kurangnya dalam bersosial ini, generasi Z menjadi individu yang cenderung pemalu, takut, juga terisolasi dalam lingkungannya. Hal-hal semacam itu tentu juga dapat mempengaruhi bagaimana kondisi self esteem dari individu generasi Z.

Self esteem merupakan bagaimana individu memandang serta menghargai diri sendiri baik itu sikap positif maupun negatif terhadap diri.[2] Juga dikatakan bahwa self esteem adalah sebuah dimensi bagaimana mengevaluasi diri secara menyeluruh. Self esteem juga dikenal sebagai harga diri atau gambaran diri.[3]

Individu yang memiliki self esteem tinggi akan merasa lebih puas akan karakter serta kemampuan yang dimiliki. Sebaliknya, ketika individu tidak memiliki self esteem yang tinggi, individu akan mempunyai rasa kurang percaya diri dalam menilai kemampuan dalam dirinya. Individu merasa takut serta malu yang mampu membuat individu menarik diri dari orang lain.

Tingkatan self esteem yang berbeda juga mampu mempengaruhi beberapa hal dari individu, seperti bidang akademik, hubungan sosial individu, penerimaan diri dan sebagainya. Tingginya self esteem akan membuat individu lebih efektif dan produktif serta individu mampu melakukan interaksi dengan orang lain secara positif juga sehat.

Generasi Z sebagai generasi muda menjadi aset kehidupan bangsa serta komponen penting dalam membangun NKRI secara bersama-sama. Karenanya penting setiap individu dari generasi Z memiliki self esteem yang tinggi. Rendahnya self esteem atau harga diri ini dapat diatasi salah satunya dengan mempunyai kemampuan public speaking.

Public speaking mempunyai peranan yang besar dalam hal hubungan sosial dengan individu lain. Individu yang mempunyai kemampuan public speaking, akan merasa lebih percaya diri, tahu bagaimana cara berkomunikasi dengan baik serta positif, mampu beradaptsi dengan lingkungan secara mudah sehingga tidak merasa terisolir dalam lingkungannya.

Menemukan Suara, Membangun Harga Diri

Kesadaran akan public speaking telah diketahui sejak dalam masa peradaban manusia di masa lampau, seperti yang telah dicatatkan oleh sejarah bawa public speaking sudah dilaksanakan di Yunani dan Romawi Kuno dalam bentuk retorika. Karya Aristoteles seorang filosofis mendunia yang berjudul Retorika dipercaya sebagai bukti tertulis secara lengkap mengenai public speaking.[4]

Keterampilan atau kemampuan dalam public speaking ini sangat dibutuhkan untuk mampu mengutarakan gagasan-gagasan yang dimiliki, mendiskusikan suatu hal, juga hampir dalam setiap aktivitas kegiatan mayoritas membutuhkan pembicara utama. Public speaking merupakan suatu kemampuan seseorang berbicara didepan khalayak umum, memberikan informasi maupun pesan yang mampu membuat pendengarnya mengerti dan paham.

Di kehidupan masyarakat, peran public speaking sangat luar biasa, individu dapat mengembangkan diri dengan publik speaking skill[5]. Ketika mempunyai kemampuan public speaking yang baik individu akan merasa berani serta percaya diri ketika berbicara di hadapan banyak orang, baik itu dalam lingkungan keluarga, sekitar bahkan bidang karirnya.

Individu ketika menyampaian ide akan jauh lebih efektif  sehingga ide yang diberikan dapat diterima karena ketika individu mempunyai keterampilan public speaking, individu mampu mempengaruhi banyak orang agar setuju dan menerapkan ide tersebut yang membuat perubahan pada kelompok. Karir juga dapat meningkat serta berlangsung baik atas keterampilan public speaking yang mampu membuat orang terpengaruh dalam hal positif.

Di era digitalisasi dan globalisasi, keterampilan public speaking dinilai sangat penting untuk meningkatkan dan mengembangkan diri. Public speaking adalah cara sederhana untuk mengubah dunia generasi Z.

Manfaat dari public speaking antara lain, pertama, dengan mempunyai public speaking dapat menunjang profesionalisme individu. Kedua, dengan melatih kemampuan public speaking secara berkala akan membuat kualitas diri meningkat. Ketiga, dengan memiliki keterampilan public speaking, kemampuan komunikasi dapat meningkatkan sehingga individu dapat memperluas jaringan. Keempat, tanpa disadari terbiasa berbicara didepan umum akan meningkatkan rasa percaya diri seseorang. Kelima, keterampilan public speaking yang baik membuat komunikasi lebih efektif, kemampuan untuk mempengaruhi akan meningkat.

Pada public speaking, kemampuan yang perlu dikuasai bukan hanya berbicara secara lancar, akan tetapi pemahaman materi, penguasai panggung, mengendalikan emosi, mampu menganalisis keadaan juga diperlukan. Karena dalam hal tersebut yang akan membuat individu lebih percaya diri, berani, juga tidak ragu-ragu tampil berbicara didepan banyak orang. Sehingga self esteem yang dimiliki oleh individu ini menjadi meningkat.

Generasi Z secara bersama-sama dapat meningkatkan kemampuan atau keterampilan public speaking dengan membiasakan diri dengan lebih aktif dan tidak ragu-ragu dalam memberikan suatu pendapat baik di lingkungan pendidikan formal maupun di forum organisasi. Karena bagimanapun sebagai generasi muda aset kehidupan bangsa serta komponen penting dalam membangun NKRI ide serta gagasan-gagasan yang dimiliki tentu akan sangat membantu kemajuan bangsa.

Generasi Z sebagai generasi muda, jika memiliki self esteem atau harga diri rendah maka akan membuat rendahnya tingkat kepercayaan diri, rasa takut bahkan terisolir dengan lingkungan sekitar. Memiliki public speaking skill tentu akan membuat generasi Z lebih berani, percaya diri, beradaptasi secara lebih mudah sehingga dapat memperbanyak teman, lingkungan sosialisasi juga membuka jaringan sehingga tidak lagi merasakan bagaimana terisolir dalam lingkungan. Hal-hal tersebut sangat diperlukan untuk menujang harga diri atau self esteem dari para generasi Z yang cenderung lebih senang berkomunikasi lewat online.

Kesimpulan

Digitalisasi dan globalisasi berbagai aspek mengiringi pertumbuhan dan perkembangan pada generasi Z, yang menjadikan generasi Z lebih senang berkomunikasi dan berinteraksi melalui sistem online atau dalam jaringan dengan gadget yang dimiliki dibanding berkomunikasi langsung secara tatap muka.

Akibat kurangnya dalam bersosial ini generasi Z menjadi individu yang cenderung pemalu, takut juga terisolasi dalam lingkungannya. Hal-hal semacam itu tentu juga dapat mempengaruhi bagaimana kondisi self esteem dari individu generasi Z. Self esteem adalah sebuah dimensi bagaimana individu mengevaluasi diri secara menyeluruh. Self esteem juga dikenal sebagai harga diri atau gambaran diri.

Rendahnya self esteem atau harga diri ini dapat diatasi salah satunya dengan mempunyai kemampuan public speaking. Public speaking mempunyai peranan yang besar dalam hal hubungan sosial dengan individu lain. Dalam kehidupan, peran public speaking sangat luar biasa seperti halnya, individu dapat mengembangkan diri.

Ketika mempunyai kemampuan public speaking yang baik individu akan merasa berani serta percaya diri ketika berbicara di hadapan banyak orang, baik itu dalam lingkungan keluarga, sekitar bahkan bidang karirnya. Aspek-aspek tersebut tentunya sangat dibutuhkan dalam meningkatkan self esteem. Karenanya public speaking adalah salah satu cara yang tepat dalam meningkatkan self esteem para generasi Z di era digitalisasi dan globalisasi.

Generasi Z secara bersama-sama dapat meningkatkan kemampuan atau keterampilan public speaking dengan membiasakan diri dengan lebih aktif dan tidak ragu-ragu dalam memberikan suatu pendapat sehingga dapat meningkatkan self esteem mereka. Karena bagimanapun sebagai generasi muda merupakan aset kehidupan bangsa serta komponen penting dalam membangun NKRI, ide serta gagasan-gagasan yang dimiliki tentu akan sangat membantu kemajuan bangsa.

Penulis: Evi Maslukhah (Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Islam STAI ATTANWIR Bojonegoro)

================================================================

[1] Rastati, Ranny. 2018. Media Literasi Bagi Digital Natives: Perpektif Generasi Z di Jakarta. Jurnal Teknologi Pendidikan. http: //www.researchgate.net, diakses pada 10 Juni 2022

[2] Schmitt, D.P., & Allik, J. 2005. Simultaneous Administration of The Rosenberg Self-Esteem Scale in 53 Nation: Exploring The Universal and Culture-Specific Features of Global Self-Esteem. Journal of Personality and Social Psychology, Vol 89 No. 4, diakses pada 10 Juni 2022

[3] Santrock, J.W. 2003. Adolecent- Perkembangan Remaja. Jakarta: Erlangga.

[4] Chumaeson, Wahyuning. 2020. Pelatihan Public Speaking pada Generasi Muda Desa Kiringan Boyolali. Universitas Boyolali Vol. 1No. 08. http: //jurnalintelektiva.com, diakses tanggal 10 Juni 2022

[5] Nieke, Monika K. 2017. Modul Public Speaking. Universitas Nasional jakarta. http: //repository.unas.ac.id, diakses tanggal 10 Juni 2022

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close