Hemat Biaya Pertanian, Masyarakat Desa Sarirejo Buat Pelatihan Pembuatan Pupuk

Harga pupuk pertanian yang semakin mahal dan sulit didapatkan membuat Masyarakat Desa Sarirejo Kecamatan Balen berinisiatif melaksanakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Pertanian Minggu (19/02/23) dengan mendatangkan Pemateri dari Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama Bojonegoro.
Pelatihan pembuatan pupuk yang berlangsung Minggu (19/02/23) di Madin Ar Roudloh Desa Sarirejo Kec. Balen ini dinisiasi Pimpinan Ranting Gerakan Pemuda Ansor (PR GP-ANSOR) bersama Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama, Ta’mir dan Remaja Masjid Istiqomah Desa Sarirejo dalam rangka peringatan Isro’ Mi’roj dan 1 Abad NU.
Miftahul Huda panitia kegiatan mengatakan tujuan dilaksanakan pelatihan ini untuk tular ilmu pembuatan pupuk organik cair agar petani bisa membuat sendiri, sehingga dapat meminimalisir anggaran pengelolaan pertanian bagi petani.
“Pelatihan ini di ikuti oleh Anggota Ansor, Banser dan petani Desa Sarirejo yang sebelumnya juga diadakan Latihan Gabungan Banser Satkoryon Balen”. Ujar Miftahul Huda
Sementara itu Ky. Mujib Syuriyah Ranting NU sekaligus Ta’mir Masjid berharap kegiatan ini bisa mambawa Maslahah dan barokah.
“Selain pelatihan ini ada kegiatan lomba tertib sholat, adzan dan lain lain, Pada puncak acaranya besok pada hari Sabtu tanggal 24 februari pengajian umum di serambi Masjid Istiqomah Sarirejo.” Terang Kyai Mujib sapaan akrabnya.
Choirul Anam ketua PAC GP Ansor Balen yang turut hadir dalam kegiatan tersebut mengapresiasi kegiatan Ranting Ansor yang telah dilakukan, dirinya berharap dengan diadakannya pelatihan pembuatan pupuk ini bisa menjadi solusi bagi petani.
“Karena semakin mahalnya harga Pupuk Kimia dan semakin berkurangnya subsidi, kegiatan ini bisa diadakan secara berkelanjutan.” Ujar ketua PAC GP-Ansor balen tersebut.
Ahmad Rofi’i selaku pemateri dari Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama Bojonegoro dalam kesempatan itu mengajak para peserta menerapkan pola pertanian dengan ramah lingkungan saling berkolaborasi dengan alam seperti menyuburkan tanah dan mengendalikan hama. Selain itu dalam kesempatan ini para peserta diajak praktik secara langsung pembuatan pupuk organik.
“Setelah praktek pembuatan usai dilakukan penyimpanan olahan bahan praktek yang dalam 14 hari kedepan baru bisa di aplikasikan di lahan pertanian”. Pungkas Ahmad Rofi’i. *(ds)