Informasi

APDI Jatim Gelar PPKM anggota Serta Beri Penghargaan Bupati Bojonegoro IBU DESA

Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Provinsi Jatim mengadakan Pelatihan Peningkatan Kapasitas Mandiri (PPKM) anggota di Pendopo Malowopati Pemkab Bojonegoro pada Kamis, (11/08/2022)

Di depan ratusan Tenaga Pendamping Profesional Kabupaten Bojonegoro Miftakhul Munir menyampaikan, keberpihakan program dan kebijakan Bupati Bojonegoro terkait dengan Desa sangat luar biasa. “tidak kami temukan di Kabupaten lain,” ungkap Miftakhul Munir.

Hal tersebut terbukti dengan Indeks Desa Mandiri (IDM) Kabupaten Bojonegoro dua tahun berturut-turut terbanyak Nasional (tahun 2021-2022). Ini menandakan bahwa hal tersebut tidak lepas dari program Bupati Bojonegoro yang pro Desa.

Dengan prestasi tersebut, Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah mendapatkan penobatan sebagai “Ibu Desa” dariĀ  Asosiasi Pegiat Desa Indonesia (APDI) Provinsi Jatim.

Miftakhul Munir menjelaskan ada beberapa indeks penilaian dalam IDM Kabupaten Bojonegoro, diantaranya indeks ketahahanan ekonomi, program terkait dengan Bumdes, akses pasar dan permodalan.

Kemudian indeks ketahanan lingkungan terkait BKKD (Bantuan Keuangan Khusus Desa) dengan pembangunan jalan. Hal itu menunjukkan bagaimana indeks ketahanan lingkungan terlaksana.

Selanjutnya indeks ketahanan sosial, bagaimana seluruh masyarakat Bojonegoro yang tercover asuransi kesehatan (universal health coverage).

Kemudian indeks ketahanan pangan dengan adanya program BPNT Daerah dan rantang Kasihmoe. Terlebih program-program sinergitas antara Pusat dan Provinsi di bidang pendidikan seperti program beasiswa RPL Desa dimana domainnya diperuntukkan bagi Kepala Desa dan perangkatnya, pegiat Desa, dan pengelola Bumdes, disamping program beasiswa dua sarjana setiap desa dan beasiswa scientist.

“Ini sesuatu yang sungguh luar biasa, karena baru Kabupaten Bojonegoro satu-satunya yang melakukan secara masif di tingkat Nasional”, terang Miftakhul.

Bupati Bojonegoro Anna Mu’wanah menyampaikan, Pemkab Bojonegoro merasa terbantu dengan adanya Pendamping Desa. Baik di tingkat Kabupaten, Kecamatan, maupun lokal Desa. Termasuk kebijakan-kebijakan Pemkab di bidang infrastruktur, sosial, keagamaan, hari ini berjalan dengan baik.

“Bapak/Ibu Pendamping Desa memberikan spirit tersendiri terhadap Pemkab dan Desa”, bagaimana tata kelola Desa, keuangan, serta kebijakan-kebijakan yang lain,” terang Bu Anna.

Bupati melanjutkan bahwa Program sinergitas antara Kementrian Desa PDTT dengan Pemkab Bojonegoro terkait Rekognisi Pembelajaran Lampau, pemkab juga telah memberikan kuota bagi tenaga Pendamping Desa untuk meneruskan pendidikan ke jenjang S1.

“sementara ini baru S1, mudah-mudahan di tahun berikutnya nanti ada kebijakan dari Kemendes PDTT untuk program S2”, tutup Bupati.

Penobatan Bupati Bojonegoro Anna Mu’awanah sebagai “Ibu Desa” di tandai dengan penyerahan souvenir berupa sketsa wajah (black art) Bupati Bojonegoro melalui media papan kayu oleh Ketua APDI Provinsi Jatim, Ketua APDI Kab. Bojonegoro, serta para Tenaga Ahli Pendamping Desa Kab. Bojonegoro.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close